Selasa, 04 September 2012

.......

Hmmm...

Siang nan gersang
beribu seandainya berkecamuk dikepala
memikirkan seandainya
adakah aku mahluk yang tak bersyukur???

Hmmm...

walau tak pernah aku melupakan-Mu
tak hentinya ku syukuri nikmat-Mu
Entahlah, seandainya itu tetap ada
berputar-putar dikepala
merongrong raga yang melelah..

Hmmmm......

Pernah terpikir untuk berhenti memikirkan seandainya
tapi hanya bertahan sepersekian detik..
seandainya datang lagi
mengikuti setiap langkah kaki

Hmmm....

Seandainya saja Seandainya itu bisa menjadi aku
maka aku dan seandainya menjadi satu
dalam satu ruang dan waktu..
seandainya tak akan lagi mengikuti aku
karena seandainya adalah aku



Selasa, 31 Mei 2011

Cita-Cita *** Joko Pinurbo

Cita-cita

Setelah punya rumah, apa cita-citamu? Kecil saja:
ingin bisa sampai di rumah saat masih senja supaya
saya dan senja sempat minum teh bersama di depan
jendela.

Ah, cita-cita. Makin hari kesibukan makin bertumpuk,
uang makin banyak maunya, jalanan macet, akhirnya
pulang terlambat. Seperti turis lokal saja, singgah
menginap di rumah sendiri buat sekedar melepas
penat.

Tak usahlah berandai-andai: saat baru saja mulai
akrab dengan rumah (yang baru saja tamat cicilan
kreditnya), tiba-tiba "Telah Pulang ke Rumah Bunda
di Surga..."

Terberkatilah waktu yang dengan tekun dan sabar
membangun sengkarut tubuhku menjadi rumah besar
yang ditunggui seorang ibu. Ibu waktu berbisik mesra:
"Sudah kubuatkan sarang senja di bujur barat
tubuhmu. Senja sedang berhangat-hangat di dalam
sarangnya."

Joko Pinurbo, 2003

Apa yang di bilang Mas/Pak/Om Joko Pinurbo ini sungguh ada benarnya........... di awal hidup bersama mantan kekasih saya, kami memiliki impian, punya sebuah rumah di pinggir Jakarta.... tak perlu besar, yang penting harus ada pohon buah dan gemericik air dari kolam hias kecil di sudut rumah dan teras yang nyaman untuk menghabiskan sore dengan kehangatan.  kenyataannya setelah itu terwujud..... sulit sekali memandang senja berdampingan dari sisi yang sama.


Setelah punya rumah, apa cita-citamu? Kecil saja:
ingin bisa sampai di rumah saat masih senja supaya
saya dan senja sempat minum teh bersama di depan
jendela.

Sebuah cita-cita sederhana.....


semoga saja yang ini tidak terjadi.......

Tak usahlah berandai-andai: saat baru saja mulai
akrab dengan rumah (yang baru saja tamat cicilan
kreditnya), tiba-tiba "Telah Pulang ke Rumah Bunda
di Surga..."

Selasa, 14 Desember 2010

Bon Jovi-Thank You For Loving Me




Ini lagu duahhsyaat banget. Liriknya dalem, saking dalemnya sampe Laporan tahunan saya tinggalkan sejenak buat dengerin n mantengin tampangnya kang Jovi pake CengDem... waduwwwh.... gak kuaat liat kacamatanya....

*ngebayangin mantan pacar pake kacamatanya bon jovi, pegang gitar n nyanyi buat saya................ Ouuucccch!!!!

It's hard for me to say the things
I want to say sometimes
There's no one here but you and me
And that broken old street light
Lock the doors
We'll leave the world outside
All I've got to give to you
Are these five words when I
Thank you for loving me
For being my eyes
When I couldn't see
For parting my lips
When I couldn't breathe
Thank you for loving me
Thank you for loving me

I never knew I had a dream
Until that dream was you
When I look into your eyes
The sky's a different blue
Cross my heart
I wear no disguise
If I tried, you'd make believe
That you believed my lies

Thank you for loving me
For being my eyes
When I couldn't see
For parting my lips
When I couldn't breathe
Thank you for loving me

You pick me up when I fall down
You ring the bell before they count me out
If I was drowning you would part the sea
And risk your own life to rescue me

Lock the doors
We'll leave the world outside
All I've got to give to you
Are these five words when I

Thank you for loving me
For being my eyes
When I couldn't see
You parted my lips
When I couldn't breathe
Thank you for loving me

When I couldn't fly
Oh, you gave me wings
You parted my lips
When I couldn't breathe
Thank you for loving me

Jumat, 10 Desember 2010

Info tarif tes bebas Narkoba

Akhir tahun kerjaan numplek... plek... ngerjain LPJ sendirian ngejar deadline tanggal 23, terakhir masukin LPJ ditambah lagi urusan ngumpulin berkas-berkas.  Ngomongin soal pemberkasan aku jadi tahu tarif-tarif tes lab bebas narkoba di beberapa RS Pemerintah.  Ini nih...
1.  RSUP Fatmawati  Rp. 165.000
2.  RSUD Pasar Rebo  Rp. 175.000, Pendaftaran Rp. 5000, Legalisir perlembar Rp. 500,-
3.  RSUD Sawangan Depok Rp.  120.000,
4.  RS. Bhayangkari Bogor Rp. 115.000
Ngurusin ini rada makan waktu juga nih, berangkat dari kantor jam 9.00 pagi ke RS. Pasar Rebo selesai sampe jam 1an karena kudu nunggu hasil Lab dan Legalisir dulu,

Nah kalo Surat keterangan Sehat Jasmani-Rohani:
1.  RSUD Sawangan Depok Rp. 20.000
2.  RS. Bhayangkari Rp. 15.000
3.  Puskesmas Rp. 2000 Legalisir Rp. 1000/lembar
Kalo ngurus di Puskesmas, murah meriah dan gak lama kok cuma bawa KTP aja.

Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di Polres Depok:
SKCK Rp. 20.000 (di loket tertulis Rp. 10.000)
Kalo belom ada sidik jari tambah Rp. 10.000,-
Pelayanan buat SKCK di Polres Depok, lumayan cepat dan Petugasnya ramah pula.. hari sabtu buka setengah hari, saya ngurus ini cuma + 30 Menit selesai.  Tapi jangan lupa mesti-kudu-wajib bawa surat pengantar dari Kelurahan dulu sama Foto 4 x 6 sebanyak 5 lembar.

Jumat, 26 November 2010

Refleksi

Menunggu waktu pulang.
disini, sendirian di lantai 2.
teman-teman sudah pulang dari sebelum jum'atan tadi.
bisa dipastikan takkan kembali sampai Senin nanti.

kadang saya suka sebal bila berurusan dengan aparat pemerintahan.  Mulai dari birokrasi yang ribet, muter-muter gak dibikin simpel.  Pelayanan yang tidak ramah. Jam karet yang elastis dan bisa melar kapanpun tanpa diduga. Dan banyak lagi keriweuhan lainnya.

saat sendiri begini baru inget..... ternyata saya adalah mereka.... saya adalah bagian dari birokrasi njelimet yang sering saya ndumelin.

***Sendirian, mencoba bertahan dari godaan pulang sebelum jam 4 sore.